Sistem Bilangan Part 2 – PA102K TA. 2017/2018

Sistem Bilangan Biner

Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Dikonversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :

Atau dengan rumus sebagai berikut :
Binari (4)
Contoh, bilangan binari 101101 dapat dilihat nilainya dalam sistem bilangan desimal menggunakan rumus diatas sebagai berikut :
Binari (5)Penjumlahan Bilangan Binari
Pertambahan atau penjumlahan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan penjumlahan pada sistem bilangan desimal. Dasar pertambahan/penjumlahan pada masing-masing digit bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (6)Contoh pertambahan bilangan binari misalnya 1111 + 10100 hasilnya adalah 100011 dengan cara sebagai berikut :
Binari (7)Pengurangan Bilangan Binari
Pengurangan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan pada sistem bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (8)Berbagai contoh pengurangan pada sistem bilangan binari bisa dilihat dibawah ini :
Binari (9)KOMPLEMEN (COMPLEMENT)
Pengurangan juga bisa dilakukan dengan komplemen. Komplemen ada du macam yaitu :

  • Komplemen basis minus 1 (radix-minus-one complement)
  • Komplemen basis (radix complement)

Pada sistem bilangan desimal dikenal dua macam komplemen yaitu :

  • Komplemen 9 (9s complement)
  • Komplemen 10 (10s complement)

Sedangkan pada sistem bilangan binari juga ada 2 macam komplemen yaitu :

  • Komplemen 1 (1s complement)
  • Komplemen 2 (2s complement)

Komplemen 1 di sistem bilangan binari dilakukan dengan mengurangkan setiap bit (digit) dari nilai 1, atau dengan mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Sedangkan contoh pengurangan dengan komplemen 2 pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (13)Komplemen 2 pada sistem bilangan binari adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1, misalnya komplemen 2 dari binari 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001 ditambah 1). Dengan komplemen 2, hasil digit paling kiri dibuang (tidak digunakan).
Perkalian Bilangan Binari

Perkalian pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (14)Contoh perkalian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (15)Perhatikan, ada 2 keadaan dalam perkalian pada sistem bilangan binari yaitu :

  • Jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja.
  • Jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0.

Pembagian Bilangan Binari

Pembagian pada sistem bilangan binari juga dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (16)Contoh pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (17)

Posted in

22 Responses

  1. Sedikit menambahkan
    Mungkin ada yang pernah lihat film matrix? angka binner yang di gunakan di dalamnya sama dengan kolom dan jumlah baris pada matriks tapi bedanya dia berurutan satu sama lain saling terhubung bilangan binner ini juga dapat membuat IP polosan yaitu: 0000-000-00-0 😁

  2. Berdasarkan yg pernah saya pelajari saat sekolah, bilangan biner ini berfungsi untuk menghitung sesuatu contohnya ip atau biasa disebut dengan IP Address yaitu alamat pada sebuah komputer.

  3. Dengan artikel ini, lebih memberikan informasi lebih tentang ilmu bilangan biner dari artikel sebelumnya. Dengan ini juga, saya lebih memahami tentang ilmu ini lebih detail lagi

  4. ternyata saya belum bisa memahami lebih dalam mengenai materi ini, mohon bantuannya semua.. mungkin karena memang saya sebelumnya tidak pernah belajar tentang materi ini ..

  5. maaf kak mohon pencerahannya di artikel ini sepertinya sama dengan sistem bilangan biner part 1, mungkin lain kali bisa menerbitkan artikel bilangan biner lanjutannya kak terima kasih.

    1. Yaps, saya setuju. Setelah saya cek berulang kali, bahwa Artikel “Sistem Bilangan” part 1 dengan part 2 sepertinya sama saja. Saya berharap kedepannya untuk segera di revisi untuk berbagi ilmu lebih lanjut yang dapat kami pelajari. Terimakasih. 🙂

  6. Pada teks
    “- Jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja.
    -Jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0.”
    Sekarang saya sudah tidak tertukar lagi setelah membaca ini

  7. Setelah saya membaca artikel ini, saya masih kurang mengerti mungkin kalau diajarkan secara langsung. Akan membantu saya agar lebih memahami secara mendalam mengenai bilangan biner part 2

  8. kini saya lebih memahimi tentang pejumlahan bilangan binari yaitu 0+0=0 , 0+1=1 , 1+0=1 , 1+1= 1dan pengurangan bilangan binari yaitu 0-0=0 , 1-0=1 , 1-1=0 , 0-1=1 jadi perbedaan penjumlahan dan pengurangan teletak pada di pengurangan jika 1-1 maka hasilnya 0 sedangkan penjumlahan 1-1 dia hasilnya tetep 1 .

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.